Gak lama setelah aku tamat SMA, aku mulai bekerja disebuah toko. Lewat bantuan seorang teman, aku bekerja dipabrik dan mulai mendapatkan penghasilan yang layak untuk pertama kalinya.
Meskipun orangtuaku tidak memiliki warisan atau usaha turunan buat anaknya. Setidaknya sejak aku mulai bekerja, mereka tidak pernah meminta gajiku. Mereka tidak pernah mengharuskan aku untuk memberikan berapa % dari penghasilan dan lain sebagainya.
Tidak hanya itu, untuk pekerjaan rumah saja mereka tidak meminta aku untuk melakukannya. Mereka tidak meminta balas jasa dan aku sendiri sadar bahwa aku sudah tidak seharusnya meminta uang lagi pada mereka.
Kadang aku tidak memberikan uang. Sesekali aku memberikan mereka uang tapi aku tahu pemberian aku mereka pakai untuk kebutuhan aku juga.
Aku tidak disuruh membayar tagihan rumah dan lain sebagainya. Bahkan, untuk memintaku membelikan sayur dan makanan saja mereka jarang melakukannya.
Kadang, ketika mamaku ingin pergi jalan – jalan. Dia selalu berkata, “Biar mama bayar.”
Meski aku tahu dia tidak memiliki uang, duty sebagai seorang ibu tidak pernah terlepas dari benaknya.
Selain itu, mereka juga kadang memberikanku jajan. Ketika mereka melihat dompetku tidak memiliki uang, mereka akan memberikanku uang walau hanya sedikit. Minimal agar aku bisa makan ketika bekerja.
They are not rich. But I am so thankful.
They never ask me to give everything. Apalagi kalau urusan rumah. Mereka membayar listrik dan lain sebagainya. Dan aku tinggal didalamnya dengan kenyamanan yang sama.
Tidak memiliki harta dan warisan. Mereka tetap menjadi orangtua yang berharga, Sungguh bersyukur rasanya ketika kita tidak mampu membelikan apapun bagi mereka, tapi mereka dengan sabar terus menjaga kita dan tidak meminta kembalian apapun.
It’s OK to have poor parent.
But, as long as you have a warm house even that was small. That is more than OK.
It’s enough because love from parent can conquer all.
Still be thankful for everything !