“TUTTTTTTTTTTTTTT…… !!!!”
Suara klakson panjang membuat dirinya tersadar dari lamunan sesaat dilampu merah. Tanpa melihat kespion belakang, dia segera menginjak gas mobilnya dan melaju dengan cepat meninggalkan mobil – mobil dibelakangnya.
Sepanjang perjalanan, pikirannya dipenuhi oleh kenangan masa lalu bersama mantannya, Rio.
Mereka sudah putus beberapa bulan lalu. Sayangnya sedikit saja hal yang berhubungan sama Rio terkenang, Risa akan langsung merasa sedih dan gelisah.
Hal itu juga menjadi penyebab kenapa Risa tidak pernah melihat spion. Baginya, melihat kaca spion sama dengan melihat kebelakang dan melihat masa lalu, dan bayangan Rio akan muncul kembali ketika dia mengingat itu.
Rio adalah pria tampan yang mengenalkan Risa pada banyak hal. Hingga hal – hal sederhana seperti istilah spion didalam kehidupan. Meski hubungan mereka tidak berjalan baik dan berujung pada perpisahan, bagi Risa, lelaki itu tetap merupakan sosok terbaik didalam hidupnya.
Sebenarnya Risa tidak akan kepikiran seperti hari ini. Ketika Risa ingin makan siang, tanpa sengaja dia melihat mobil Rio terparkir ditempat makan yang tidak jauh dari kantor Risa.
Karena penasaran, Risa mengintip dari luar dan melihat sosok lelaki itu sedang tertawa lepas bersama wanita lain disampingnya. Seketika kenangan mereka kembali terputar dikepala Risa. Dia sudah mencoba setengah mati melupakan Rio, namun kenangan itu seolah terukir rapi didalam dirinya.
Risa menghentikan mobilnya tidak jauh dari taman umum ketika seluruh perasaan sedih menghampirinya. Dia memutuskan untuk duduk ditaman itu sesaat untuk menenangkan dirinya. Dia tidak ingin kelihatan sedih ketika sampai dirumah. Terutama didepan orangtuanya !
Orangtua Risa sudah mengetahui perpisahan mereka. Bagaimana mereka tidak ikut sedih ! Undangan pernikahan antara Risa dan Rio sudah tersebar namun hal itu harus berujung pada perpisahan karena Rio menampar Risa disuatu malam ketika mereka berkelahi.
Mereka lalu memaksa Risa untuk membatalkan pernikahan mereka. Meski ada malu yang harus ditanggung, orangtua Risa lebih mementingkan masa depan Risa.
Belum menikah saja sudah main tangan, mereka tidak bisa membayangkan bagaimana nasib Risa ketika nanti sudah menikah.
Rio sebenarnya anak yang baik dan juga pintar. Pandangan hidupnya luas namun dia memiliki kekurangan besar. Yaitu suka mabuk dan penuh emosi. Ketika rasa marah itu menguasai diri Rio, pria itu tidak bisa mengontrol dirinya.
Tidak peduli sudah berapa kali Rio memohon, berjanji akan berubah dan juga meminta maaf, orangtua Risa tetap tidak menerima kenyataan itu. Dan Risa, mengikuti perkataan orangtuanya.
Risa merenung dikursi goyang taman itu. Dia merasa menyesal telah mengikuti perkataan orangtuanya. Seandainya dia tetap berkeras untuk menikahi Rio, pasti dia tidak akan kesepian hingga saat ini.
Sungguh tidak mungkin untuk kembali pada Rio, apalagi ketika dia melihat pria itu begitu bahagia bersama wanita baru tadi. Tidak hanya menghancurkan perasaan wanita itu, perasaan orangtuanya juga akan ikut hancur jika mereka sampai kembali bersama.
Sibuk pada kenangan masa lalu, tidak terasa lampu malam ditaman itu mulai menyala. Risa memutuskan untuk pulang, dia melewati parkiran mobil dan menemukan mobil Rio berada tidak jauh dari mobilnya.
Perasaan penasaran kembali memenuhi diri Risa. Dia memandang sekelilingnya dan tidak menemukan Rio. Mungkin ini takdir untuknya ! Dia akan kembali bersama dengan Rio !
Dengan semangat dia memutari halaman itu dan langkahnya terhenti ketika dia melihat Rio sedang berhadap – hadapan dengan wanita yang tadi bersamanya didalam cafe.
Jika tadi mereka tampak begitu mesra, saat ini mereka tampak sedang begitu serius. Dari raut wajahnya, Risa bisa menebak bahwa Rio sedang marah dan sang wanita juga tidak mau mengalah.
Adu mulut tidak terelakan, meski Risa tidak bisa mendengar percakapan mereka. Dalam beberapa detik kedepan, Risa melihat Rio menampak wanita itu hingga terjatuh.
Jantung Risa berdesir seketika. Dia teringat akan kejadian malam itu !
Rasa menyesal dan rasa ingin kembali pada Rio yang muncul sesaat tadi hilang seketika.
Benar kata orangtuanya !
Sekali main tangan, akan selalu main tangan !
Tidak peduli mereka sudah berjanji untuk berubah dan meminta maaf, hal itu akan terulang !
Risa memalingkan wajahnya dari mereka dan berburu kembali kemobilnya. Ada rasa lega didalam hatinya ketika dia melihat kejadian itu.
Penyesalan sesaatnya, kebodohannya. Semua lenyap dengan 1 pemandangan itu.
JANGAN PERNAH MELIHAT KEBELAKANG !