Benar kata orang zaman dulu. Cara terbaik untuk menilai kebaikkan seseorang itu bukan saat kita berada dalam keadaan normal. Cara terbaik menilai seseorang itu adalah ketika kita mengalami masa – masa sulit.
Dimasa sulit, semua orang bakalan berusaha menolong diri mereka sendiri. Or ibarat kamu berada dimedan perang, all you want to do is how to keep survive.
Jadi buat bertahan hidup, kamu bakalan tumbalin orang lain tanpa belas kasihan. Intinya kamu selamat lah. Masa bodoh sama mereka yang lainnya.
Dizaman sekarang, kita semua mengalami masa kritis yang dikenal karena corona (covid-19). Tidak hanya berdampak pada orang biasa, bahkan para petinggi negara ataupun pengusaha kaya juga terkena dampak dari covid-19 ini.
Jadi virus ini tidak pandang siapa – siapa, pokoknya semua lapisan masyarakat diserang !
Disinilah masa yang paling tepat buat menguji hati dan nurani seseorang.
Kita sering bangat belajar filosopi orang kaya dan orang sederhana.
Kita belajar orang sok kaya dan orang baru kaya.
Kita juga belajar orang sederhana yang punya sejuta kekayaan didalam diri.
Everything around us is a lesson. And in the right momment, you know who is the real devil was !
Ketika orang kaya mengalami masa sulit ??
Mereka yang benar – benar kaya akan berbagi dengan sesama.
Sementara mereka yang tidak pernah merasa ‘cukup’ akan kekayaan, akan secara otomatis berusaha habis – habisan buat mempertahankan kekayaannya bagi dirinya sendiri.
Mempertahankan kekayaan dan tidak pernah merasa cukup. Mereka tidak akan segan untuk mengorbankan orang lain agar kekayaan mereka tidak berkurang.
Contohnya saja didalam dunia kerja. Mereka yang benar – benar memiliki kebaikkan, akan berusaha setengah mati menolong karyawan – karyawan mereka untuk ikut bertahan didalam situasi sulit.
Sementara mereka yang tidak pernah merasa cukup akan apa yang dimiliki, malah dengan seenaknya mengorbankan karyawan mereka agar mereka dapat tetap berdiri diatas ataupun agar sekedar tidak mengalami kekurangan walau cuma sedikit.
Aku ingat bangat ajaran guruku dulu ketika masih berada dibangku sekolah. Isi ajarannya sederhana aja, ini isinya :
“Ujian sesungguhnya bukan datang ketika kamu memiliki kelebihan. Ujian sesungguhnya datang ketika kamu berada didalam masa tersulit.”
Dalam setiap tingkatan kehidupan kita. Kita selalu diuji.
Ketika kamu berada dimasa sulit dan hal yang kamu lakukan adalah mengorbankan orang lain untuk bertahan. Maka setiap hal yang kamu lakukan akan dicatat.
Orangtuaku selalu berkata, “Apa yang kamu tabur akan kamu tuai dikemudian hari.”
Begitulah adanya kehidupan. Apa yang kita perbuat saat ini akan dicatat dengan rapi dan dikembalikan dikemudian hari.
Ketika kamu menyakiti begitu banyak orang saat ini, maka dikehidupan berikutnya kamu akan mengalami hal yang serupa.
Ketika kamu mulai menabur benih kebaikkan, maka kebaikkan itu akan kembali padamu dihari / kehidupan yang berbeda.
Kadang, kita memang tidak sempat menikmati hasil dari taburan kita. Namun tuai’an kita akan dikembalikan 100x lebih pada turunan kita.
Ketika kamu sibuk menyakiti seseorang didalam keadaan sulit, maka kesulitan akan diberikan padamu melebihi dari apa yang telah kamu perbuat saat ini.
Begitu juga dengan kebaikkan.
Jangan berusaha menjadi baik didepan public. Tapi berbuat baiklah dengan orang – orang yang saat ini berada disekitarmu. Meski berada didalam keadaan sesulit apapun, ketika kamu memiliki niatan yang baik, maka semuanya akan kembali padamu diakhir cerita.
Karma is exist.
Do what you think you wanna get in future.
What you do and what you act right now is your future.
Saat tersakiti, tidak perlu membenci.
Tidak perlu memaki dan selalu mengasihi.
Karena pada akhir cerita, semua yang menangis akan tertawa, dan semua yang tertawa akan mengais tanah.
Keep smile,
Keep do your best,
Maybe right now you’re not in a good position,
But later, you’ll get it more than you expected !
Because God always promises everything good in the end of your day !
