“Hidup itu engga mahal, yang mahal itu adalah gaya hidup !“
Nah, statement ini sering kita dengar tentunya, namun pemahamannya sangat sulit untuk kita jalanin didalam kehidupan sehari – hari. Bagaimana tidak, lingkungan dimana kita berada selalu menuntut kita untuk mengikuti perkembangan modren. Baik itu dari kebutuhan akan hal elektronical yang selalu berkembang dan berubah, gaya berbusana hingga lingkungan sekitar kita.
Sebagian orang yang memilih cuek akan perubahan selalu kalah jika perubahan itu datang dari teman sepermainannya.
Contoh nih.. Kita yang biasanya makan diampera, dan punya teman yang suka makan di cafe.
Nah ? Saya pernah mengalami hal ini, dan bisa dikatakan, jika saya ikuti, saya akan menghabiskan uang berkali – kali lipat dengan makan di cafe bersama teman dibandingkan makan sendiri di ampera yang bisa dikatakan rasa makanan di ampera “jauh lebih enak” dibandingkan makanan dicafe lho.
So, mengetahui realita tersebut, kenapa kita tetap mengikuti teman kita ? Salah satu alasan yang tidak bisa dipungkiri adalah “gensi” dan “takut” jika kita tidak memiliki teman.
Kadang rasa setia kawan juga tergolong dari salah satu penyebab kita pergi ke restoran serba mahal, namun so far menurut saya rasa “gensi” dan “takut” tetap menjadi poin utama perubahan prilaku dan gaya hidup kita. Seolah teman kamu baru ada kalau kamu serba WOW gitu.
(biasanya dikota besar yah)

Saya terinspirasi topik ini saat saya membahas sesuatu bersama teman saya. Bisa dikatakan sejenis bergosip ala layaknya perempuan, apalagi sih kalau gak ngomongin orang dari behind the scene ??
Lalu terlintas dibenak saya, meskipun mereka sedang membicarakan orang, fact bahwa gaya berbanding terbalik sama kehidupan itu adalah hal yang benar adanya.
Tampilan diluar selalu bisa menipu sebagian orang. Seperti hal nya saat kita berjalan santai ke mall dengan pakaian kaos biasa dan celana biasa, saat kamu memasuki sebuah toko, selain kamu diikuti seperti orang yang akan mencuri, bertanya saja kamu tidak digubris.
(padahal serius ingin membeli) 😁
Sementara jika kamu memasuki sebuah toko dengan pakaian elite, meskipun kamu tidak punya uang sepeserpun, kamu akan dilayani dengan baik (padahal kamu cuma mau lihat – lihat saja) #realita 😶
(soo plis pliss bagi kamu yang membaca artikel ini dan kebetulan mempunyai toko / bekerja ditoko, jangan memperlakukan seseorang yang datang ketempat anda seperti itu ya… they’re human too 😇 jangan dinilai hanya dari penampilan saja ya)

Nah, disini saya juga akan bahas “why” gaya hidup kita itu jadi mahal ?
Also “why” kita ini selalu ingin exist dan mengikuti semua tren yang ada tanpa memperhitungkan mana kebutuhan kita sebenarnya, tepatnya kita dituntut untuk mengikuti semua “keinginan” kita dibandingkan “kebutuhan” kita.
Di salah satu artikel saya sebelumnya, sering kali kita menakar sebuah kebahagiaan dari apa yang kita miliki. namun apakah benar begitu ?
Salah satu artis favorite saya, Miley Cyrus pernah mengatakan begini : “Uang banyak bisa membuatmu senang, tapi tidak membuatmu bahagia.”
Nah, bagi dia statement ini benar karena dia sudah memiliki banyak uang, dan bagi kita ini, perkataan ini bisa benar dan bisa salah, tergantung bagaimana masing – masing kita menakar sebuah perkataan. Batin kita juga pasti langsung melawan dengan perkataan begini :
“Bagaimana bisa bahagia dan senang (jika) tidak punya uang.”
Nah, itu benar juga dong yaa 😁😁
BERIKUT 3 HAL YANG MEMPENGARUHI POLA PIKIR & KEHIDUPANMU
1. Konsumerisme
Ini adalah bagian dimana kamu percaya bahwa dengan bisa memiliki barang mewah dan mengikuti perkembangan yang ada akan membuat’mu bahagia dan senang.
Fact is :
Mungkin kamu akan senang saat kamu sudah berhasil memiliki berbagai barang mewah dan selalu mengupdate gadget kamu, tapi kamu akan kehilangan semua kebahagiaan kamu karena hampir semua penghasilan kamu hanya untuk memenuhi keinginan kamu, dan bisa jadi kamu akan terlilit oleh kredit setiap bulannya. Memikirkan sejumlah uang yang harus kamu miliki setiap bulan untuk membayar cicilan , apakah kamu akan (masih) bahagia ?
2. Materialisme
Focus pada materi ini merupakan penyakit didalam setiap diri kita. dan plis ini bukan hanya pada perempuan saja.
(karena kebanyakan matre hanya disebutkan ke wanita), yang pria juga begitu koq.
Fact is :
Sebagaimana’pun kamu berusaha mencari materi, sebanyak apapun yang sudah berhasil kamu dapatkan dan kumpulkan, bukankah semua akan sia – sia saat kamu kehilangan waktu dan kesehatan kamu ?
Focus untuk memenuhi kepuasan dan keinginan tapi mengorbankan kebahagiaan bersama orang yang dicintai ?
3. Hedonisme
Ini bisa dikatakan hal paling berbahaya disini, karena kebahagiaan kamu semata saat kamu menjadi kaya dan punya segala’nya. WOW 😑
Fact is :
Kamu yakin begitu ? Untuk urusan ini saya hanya percaya satu hal “Manusia merencanakan, Tuhan menentukan.”
Hidup jika dipatokan pada kemampuan diri sendiri dalam menghasilkan segala sesuatu, secara tidak langsung akan membuat kita lupa akan diri kita dan menjadi “sombong”.
Jangan lupakan bahwa setinggi – tinggi nya kita, there’s always someone more highest than us. dan yah, yang tinggi juga bisa jatuh lho. Jika paham ini mulai berlangsung pada hidup anda, pliss.. take care of yourself guys. I pray for you. 😰
RUMUS RAHASIA HIDUP BAHAGIA
(Good – God = 0 and 0 + God = Good)

“Less stuff, More HAPPINESS.“
Bagi saya ini adalah quote cerdas yang saya ambil randomly dari google. Semakin banyak harta kamu, maka yang ada dipikiran kita adalah bagaimana menjaga’nya dan takut kehilangannya, sehingga secara tidak langsung kamu akan kehilangan kebahagiaan kamu, begitu juga sebaliknya.
Menjadi diri sendiri apa adanya tidak akan membuatmu cemas akan apa yang akan terjadi padamu. Live a life and be happy. YOLO 💗
So, the question is :
“Mau mengikuti gaya hidup apa menjalani kehidupan kamu ?“