12 Years a Slave (2014)

0

I am not fight to survive. I fight to LIVE ! -Solomon Northup

Spread the love

Sebuah film biography yang luar biasa !
Gila, aku sedih bangat nonton nih film.
Bener dhe aku bukan mau alay, tapi makin ke ending, nih film makin sedih rasanya cuy !

Starring by Sarah Paulson & Brad Pitt (cuma dikit aja), Lupita Nyong’o and Chiwetel Ejiofor, film ini berdurasi sekitar 134 menit dan film ini diangkat dari kisah nyata kehidupan Solomon Northup pada tahun 1841 – 1853 as a slave !
Guys, kamu musti nonton nih film biar tahu arti pentingnya sebuah ‘kebebasan’

SPOILER ALERT !

Karena tujuan awal film ini menceritakan kisah Solomon yang dikidnap, jadi ada beberapa bagian yang diskip dan alurnya berjalan cepat ya.
Film ini punya alur utama dan beberapa scene yang memaksa kamu buat kembali ke menit – menit belakangnya biar gak salah paham.

Jadi alurnya diawal itu termaksud maju – mundur sedikit. Kamu akan diajak merasakan bagaimana menjadi budak, dan kamu akan dibawa pada kehidupan freedom Solomon.

Intinya, budak yang kamu lihat sama Mr Solomon itu adalah 2 orang yang sama. Kondisinya saja yang berbeda guys.

Karena film ini diambil dari kisah nyata, latar film ini berada ditahun 1841, beberapa hari sebelum Solomon dicuri dan dijual sebagai budak.
Pada masa itu, perbudakan masih terjadi dan legal. Plus, perbedaan yang besar antara orang kulit hitam and putih juga tampak jelas disini.

Solomon, seorang pemain biola terkenal yang tinggal di Saratoga bersama istrinya dan 2 orang anaknya. Dia adalah kelahiran african – american yang diakui di NY City.

Suatu hari, ketika Solomon telah mengirimkan istri dan kedua anaknya pergi berlibur. Solomon bertemu dengan 2 orang asing yang menawarkannya kesempatan untuk bermain musik keliling. Melihat peluang yang besar, akhirnya Solomon percaya dan ikut bersama mereka.

Naasnya, Solomon malah dibius dan diculik.
Tidak hanya berhenti disana, dia juga dijual ke slavery (perbudakan).
Bisa gak bayangin kalau awalnya kamu adalah manusia yang bebas, berkeluarga dan terpandang, tiba – tiba kamu bangun dan dianggap sebagai budak and nobody ?

Solomon yang berusaha membuktikan dirinya sebagai manusia yang bebas malah disiksa dan dicambuk. Tidak berhenti hingga disana, Solomon juga dikirimkan ke New Orleans bersama dengan para budak lainnya.

Sesampainya disana, Solomon dipajang dan dijajakan kepada para tuan tanah. Artinya, setelah diculik, kamu diperjual belikan oleh orang sebagai budak. LOL
Tidak berhenti sampai disitu, Solomon juga harus menerima kenyataan bahwa panggilannya telah berubah menjadi Platt. Namanya selama masa perbudakan.

Ini film memang bikin rada tensi, karena perbudakan tidak hanya pada orang dewasa saja, melainkan juga pada anak kecil.
So, ini film pure tentang perjuangan akan freedom as human being and also perjuangan tentang ras dan suku.

Berpindah dari 1 majikan pada manjikan lainnya, Solomon berusaha keras untuk bisa mendapatkan kembali kebebasannya.
Selain usaha bertahan hidup, film ini juga mengajarkan kita akan arti pentingnya sebuah kebebasan.

Menjadi budak dan berusaha membuktikan pada mereka bahwa diri kamu lebih dari sekedar budak ?
Percayalah… Jika itu terjadi, yang ada kamu malah kena cambuk.

Ini film sedih sih karena kamu akan melihat berbagai macam pemandangan yang mengikis hati.
Salah sedikit, dicambuk.
Telat dikit, dicambuk.
Melawan dikit, digantung ??

Now we know how precious freedom is, right ?
Aku nonton ini sih awalnya rada puyeng karena alurnya balik kesana kemari gak jelas.
But, lama kelamaan aku jadi tahu bahwa ini film kasih kita clue lengkap before and after about Solomon life.

Dan disini adalah bagian paling sedih, Patsey, seorang pekerja yang mampu mendapatkan hasil kerja 2x lipat lebih baik daripada budak pria lainnya.
Suatu hari dia pergi kerumah tetangga untuk mencari sabun.
Kebayang gak sabun mandi doang buat gosok badannya yang udah compelan karena sinar matahari ??

Kepergian Patsey sekejab membuat Mr. Epps, majikannya tersebut marah besar. Patsey lalu dihukum dengan cambuk dan Epps meminta Solomon untuk mencambuknya.

Film ini brutal bangat penyiksaan terhadap budaknya.
Untuknya sekarang perbudakan udah menjadi hal illegal.
Kebayang gak sih kalau masih legal ?
Semua bisa diculik dan semua bisa dijual.

Ketika Solomon kehilangan semua harapannya, disanalah dia bertemu dengan Samuel Bass (Brad Pitt), setelah melihat perlawanan Bass dan Epps, Solomon memberikan sisa keberaniannya untuk bercerita pada Bass akan asal mula dirinya dan meminta pertolongan pada Bass untuk mengirimkan surat kepada temannya di NY City.

Beruntungnya, Bass memutuskan untuk membantu Solomon.
Tidak seperti pendahulunya, Armsby. Yang bukannya membantu tetapi malah melaporkan pada Epps bahwa Solomon berusaha kabur.

Setelah 12th kehilangan kebebasan dan menjadi budak, Solomon akhirnya berhasil bertemu kembali dengan keluarganya berkat bantuan Bass yang telah mengirimkan surat pada keluarga dan temannya di NY.

Meski awalnya kita semua bakalan binggung and Solomon sendiri tidak yakin bahwa Bass bakalan ngebantu dia. Akhirnya semua impian Solomon untuk kembali bebas terwujud.

Bayangin dhe pisah sama istri dan anak selama 12th, pas kembali kamu sudah punya cucu dari anak gadis kamu ? Hmm…
That momment was really sad.

Setahun setelah kebebasan Solomon, dia menuliskan novel tentang kisahnya selama 12th menjadi budak yang kemudian diangkat jadi nih film. Memenangkan 3 academy awards dan termaksud kedalam list 44 film terbaik sejak tahun 2000.

You should watch this one lah.
Meski scene ceritanya lama, tapi perjuangannya itu lho guys !
Enjoy !

Spread the love

Leave a Reply

Verified by MonsterInsights