Why Shy When You Are a Single Parent Kid ??

0

Took a deep breath, maybe you only have 1 parent. But … Everything happen, they will give you their best for your future ! Why you be shy about that ??

Spread the love

This story was created when I have a long drive by myself and when I look around me.
Its kinda sad to tell but by writing it down will help me get pass on it.

Pada masa yang modren seperti saat ini, masa dimana teknologi bisa membuat seseorang yang jauh menjadi dekat, dan sebaliknya.
Tentunya bagi kita semua, menemukan teman yang benar – benar care about you it less bangat. Or I should say some of your friend right now is only care about your money or positions.

Yapz ! I kinda felt that way.
Sedih untuk berbagi, but like what I said in my lately post, We can pass it when we dare to share how we feel into a story.
So Let share something there.

When I was a little kid, hidup berkecukupan itu sungguh terasa sulit buat dijalani. With mom who work and act like a dad for me at same point. Sometimes I always think why I am exist ? And trust me, I say that to my mom and she really sad when I say that.
She say to me, whatever happen, she would raise me. and make me like another girl.

In fact, saya jarang dibelikan baju.
Saya jarang bermain boneka. dan saya jarang mendapatkan apapun yang saya sukai, bahkan untuk makan saja, saya mengambil sisa makanan teman saya dikantin yang tidak habis mereka makan (saat sudah sepi).
It’s oke darimana asal makanan tersebut, yang penting perut saya terisi penuh and punya tenaga buat belajar.
(In that momment, anak – anak sekolah semasa saya pada tajir gitu, jadi makanan disisa – sisain diatas meja ga habis. borjuis bangat dhe mereka.)

ps :
If you have a single parent right now. You should be proud to whoever raise you. Its not a easy job like it see. Its need a greatest sacrifice to raise you !

Tidak munafik saya katakan, tidak mempunyai salah satu sosok idaman (baik itu Ibu ataupun Ayah) sering kali membuat kita malu pada teman sekitaran kita.

Tidak jarang kita menyalahkan mereka karena membuat kita berada diposisi begini.
Its oke to feel that way.
Saya tidak akan menulis seolah saya tidak pernah berada diposisi itu.

Tapi percayalah akan satu hal :
Seberapa besar kebencian kamu pada mereka. Kamu akan mengerti betapa besar kasih sayang mereka padamu ketika kamu sudah mulai dewasa. Bukan dari umur kamu. Tetapi pengalaman akan mengajarkan kamu bahwa tidak ada pengorbanan yang lebih besar daripada kasih sayang mereka yang membesarkanmu seorang diri.

ps :
Percaya atau tidak, being a single parent for you is not their choice, but because they don’t have any choice. and choose to raise you by their own, is their choice. You should be thankful they not leave you with stranger or you didn’t end up in foster care !

Sebagai anak gadis pada masa itu. Saya menjadi pribadi yang suka menyendiri karena status saya. Menjadi anak yang suka dibully juga sudah biasa bagi saya.
Namun satu hal yang saya banggakan sampai saat ini adalah saya tidak pernah menangis didepan mama saya setiap kali saya dibully disekolah.
(biasanya anak gadis suka ngadu, kalau aku sih enggak ya !)

Yupz !
Saya hanya menangis didalam dekupan bantal setiap kali saya dibully. dan pernah suatu masa rok SD merah saya dicoret dengan kapur sampai putih semua.
Saya menangis sangat kuat dan berusaha menghapus coretan tersebut dengan sebuah kain basah malam – malam lho.
Itu hal yang tidak pernah bisa saya lupakan dalam hidup saya hingga sekarang.
(kalau aku jumpa tu anak sekarang, mungkin……..)

Sumber : Google

Nah, kamu tahu betapa buruknya bully bagi perkembangan mental seseorang ? 
Anak tersebut akan menjadi pribadi yang pendiam dan tertutup.
(Extrem’nya mereka ada yang bunuh diri !)

Pada saat itu, saya berada pada pilihan terus terpuruk dalam kekecewaan atau bangkit dan membuat hidup saya menjadi berwarna. WOW !
Itu pilihan berat untuk anak seumuran saya cuy pada masa itu.
(baru umur 7 or 8th itu)

Sampai momment saya bertemu dengan teman saya bernama “M.W”.
(sorry not sell her name)
Percakapan dua anak sederhana dan polos saat upacara bendera menyadarkan saya akan satu hal :
MW   : Aku koq ga pernah lihat papamu ya ?
Me     : Sudah mati.
MW   : @#$#$#$$$ (only me and her know what kind of conversation it is)

Tahukah kamu satu hal yang saya pelajari dari percakapan tersebut ?
Saat saya sibuk membenci kehidupan saya, disana masih ada yang lebih menderita daripada saya.

MW ternyata bukanlah anak asli orangtuanya saat ini.
Yapz ! saat lahir dia diberikan kepada oranglain. dan sampai detik itu (SD) dia bahkan tidak tahu orangtua aslinya siapa. 
So, I compare myself with her. 
Saat ada seorang ibu yang mau berusaha berjuang seorang diri membesarkan saya.
Yang saya lakukan adalah sibuk mengeluh dan malu akan diri saya.

Lalu, bagaimana jika saya berada didalam posisi si MW ?
MW “bahkan” tidak punya kesempatan untuk mengenal orangtua aslinya karena dibuang sejak lahir ? 
You know the rest of the answer guys. dari sana saya perlahan mulai berhenti mengeluh dan melihat apa yang sebenarnya dikerjakan oleh ibu saya. 

ps :
Me and MW right now is a bestfriend. and she also already know who her real parent. so glad to her. and thank to always support me and by my side no matter how often we fight each other. she is my friend since 4 SD !

Sumber : Google

Percayalah pada saya,
Saat kamu memilih membuka mata kamu untuk melihat sendiri bagaimana mereka berjuang membesarkanmu, disanalah semua kebencian akan dirimu sendiri sirna.

Saat bangun pagi, saya melihat mama sibuk memasak makanan seadanya dan mempersiapkan segala kebutuhan saya untuk sekolah.
Dia tidak jarang membuka dompetnya yang bersisa 2ribu rupiah dan memberikan selembaran monyet padaku.
(saat itu uang masih terasa berharga meskipun 500 rupiah).

Selembaran monyet untuk dua hari jajan pastinya.
Untuk pertama kali saya kesal karena mendapatkan selembar monyet. Sekolah dari pagi hingga siang bermodalkan bakwan diperut, bagaimana saya bisa pintar ? Keluh saya dalam hati pada waktu itu.

Mama saya pada masa itu kerjanya berjualan kerupuk disekolah.
Jadi, dia mengantarkan kerupuk yang banyak didepan sepedanya dan membonceng saya dibelakang.

Kamu tahu betapa beratnya dia mengayuh sepedanya demi mengantarkan saya kesekolah ?
Dia juga menjemput saya dengan sepedanya dikala panasnya matahari menyerang kalau sudah jam pulang.
Saat saya merengek dibelikan es tong – tong, dia membelikannya bagi saya. Tapi cuma satu (harganya 200 rupiah masa itu) dengan alasan dia tidak suka.
(alasan ya padahal aslinya hemat)

Sambil makan es tong – tong, sambil duduk manis dibelakang sepeda, saya mulai berpikir… (ini masih umur dibawah 10th lho)
:”Jika selama ini saya membenci setiap kekurangan saya dan membenci apa yang tidak bisa kumiliki. Saat itu juga, saya sadar bahwa saya membenci diri saya yang tidak bisa menghargai dan mencintai mama saya seperti besarnya cinta dia pada saya !

ps :
Satu hal saya ketahui belakangan adalah bahwa dia suka bangat sama es jenis begitu. Namun dia menahan seleranya demi membelikannya padaku. and that is broke my heart when I am a adult. Everytime I remember that momment, every pain feel worth it !

Sumber : Google

Like I said before, 
you never know everything before you try to feel anything around you.”

Then, setelah kami sampai kerumah, yang dia lakukan adalah bekerja ! Sampai saya ketiduran dikursi demi menunggunya menyelesaikan kerupuknnya setiap malam lho.

Endingnya gak begitu, karena secara ajaib saya selalu terbangun ditempat tidur pagi harinya. Berarti dia mengendong saya sampai kekamar guys. How big her heart to raise me ??
So, since then (tidak akan ada habisnya kalau saya cerita masa lalu saya),
I decided to love more than hate.

To be thankful much than complain and to NOT CARE ABOUT WHAT PEOPLE GONNA SAY ABOUT ME.
Mau dibilang saya tidak punya sosok ayah, tidak punya uang, miskin dll.
I REALLY DONT CARE.

Sejak saat itu pula, setiap pulang sekolah saya memutuskan untuk membantu mama saya, hingga SMP, saya mulai bekerja part time saat teman lainnya sibuk jalan – jalan di mall.
YEAH ! This is my life.

Sumber : Google

Back to main topic, 
mendapatkan teman yang benar – benar mencintaimu bukanlah hal yang mudah.”

Saat saya memasuki masa SMA, mulai bekerja, dan punya ilmu.
Teman saya itu banyak guys. dan saat saya masih dibawah SMA, saya tidak memiliki siapapun dalam hidup saya kecuali mama yang selalu mendukung saya.

Terkadang saya durhaka, melawan dan membangkang, namun cintanya tidak lekang oleh waktu dan tidak berkurang setitikpun.
So, dress up and make my life really worth is my only choice. 

Saya sekolah sebaik yang saya bisa.
(percayalah usaha itu akan memberikan hasil terbaik. Jika dulu saat SD saya juara 10 besar dari belakang. masa SMP keatas adalah masa cemerlang saya, 10 besar dari depan)

And because I started to work hard, I dont have time to hangout with friend. and saya belajar memanfaatkan mereka juga.
Jika mereka punya materi yang bisa mendukung saya, maka saya punya ilmu untuk dibarter dengan mereka. and that is my life.
Menjadi sukses adalah pilihan saya sejak kecil.

Punya banyak teman bukanlah hal yang membanggakan bagi saya, karena rata – rata adalah ‘fake’ friend saya. 
Mereka datang seperti semut saat melihat ada sarang gula. dan ketika kemanisan tersebut habis, maka mereka akan pergi dan mencari sarang gula lainnya.” 

I never really happy about my success life after hard work.
(I would share it on another post),
Karena hampir rata – rata pertemanan saya adalah karena azas manfaat, dan itu menyakitkan. 

LIFE IS A CHOICE !

You can end up feeling a lot of shame about who you are.
Or just be yourself ! Accept semua kekurangan kamu, simpan semua kebencian kamu dan jadilah pemenang karena mereka sudah berjuang setengah mati untuk menjadikanmu manusia yang layak !

YOU’RE THE LUCKY PERSON BECAUSE YOU HAVE 1 PARENT WHO STANDUP FOR YOU UNTIL TODAY !

Spread the love

Leave a Reply

Verified by MonsterInsights