Sepertinya tahun ini penuh dengan berbagai box office film horror.
Setelah kita geger dengan serial kedua The Conjuring, kali ini muncul salah satu film yang mungkin bagi kita warga indonesia, judulnya saja sudah kurang menarik, namun di US, film ini berhasil menarik banyak keuntungan serta berbagai kritikan positif.
Yapz, Salah satu film yang masuk indonesia dipertengahan agustus ini adalah Light Out.
Sebagai blogger, sudah hukumnya buat ditonton semua film yang muncul (jika sempat), yahh, walaupun bisa kehitung jari penonton film ini saat saya menonton. so, here the review..

Kita pasti sering dong yah main – main kan lampu, nyalain, matiin, nyalain lagi dan matiin lagi. Namun apa jadinya jika setiap kalian mematikan lampu, selalu tampak sesuatu dan saat dinyalakan lagi bayangan tersebut hilang ?
Yapz, lebih kurang film ini menceritakan alur serupa.
Diawali dengan Paul, seorang pengusaha yang terpaksa harus pulang lebih cepat karena permintaan anaknya Martin, dimana Sophie, istrinya mengalami gangguan jiwa yang menyebabkan dia berbicara sendiri didalam kegelapan.
Sekretarisnya melihat sesuatu diruangan belakang dan sudah memperigati Paul untuk berhati – hati.
Jelas saja terlihat oleh Paul saat dia akan pulang, namun naas nya, nasibnya buruk, sehingga dia meninggal sebelum perjalanan pulangnya.
Rebecca, seorang anak remaja yang merupakan anak pertama Sophie sebelum Ibunya menikah lagi, memutuskan hidup sendiri sampai akhirnya Martin, adik tirinya menghubungi dia dan menceritakan kejadian yang dia alami didalam rumah, dimana seseorang yang bernama Diana itu ada dan selalu menganggu tidur malamnya setiap kali lampu dimatikan.
Ternyata tidak hanya Martin, Rebecca juga diganggu.
Akhirnya mereka memutuskan untuk mencari tahu siapa sebenarnya Diana itu.
Diana, seseorang yang ditemukan menderita kelainan kulit dimana kulitnya akan melepuh saat terkena cahaya, akhirnya meninggal karena percobaan untuk kulit yang dilakukan oleh ayah Rebecca, dimana pada saat dirawat di RSJ, bertemu dengan Sophie dan mempengaruhi pikiran Sophie bahwa mereka adalah teman.
Diana berusaha menjadikan Sophie sebagai temannya dengan membunuh semua orang yang berada didekat Sophie dan berusaha merebut Sophie.
Secara keseluruhan, menurut saya film ini memiliki alur cerita yang singkat dan tidak mendetail.
Asal usul bagaimana Diana bisa kembali hadir kedunia nyata juga tidak dibahas. hanya sekilas saja.
Yah, alurnya yang mudah ditebak membuat film ini sedikit terasa bosan dan seolah bisa ditebak ending ceritanya.
Kematian Sophie = Kematian Diana. haha..
Kinda boring tapi setidaknya efek visual film ini lumayan bagus dhe, sekaligus ingatin kita untuk tidak mematikan lampu lalu nyalain lagi. Niatnya bercanda, namun hati – hati yah jika nantinya ada sesuatu serupa Diana,, xD