Bicara soal negara, saya ini tinggal dinegara yang cukup unik dibandingkan negara lain.
Yupz, negara saya ini memiliki berbagai suku, budaya dan juga agama didalamnya.
Semua bisa beradaptasi dengan baik didalam satu kesatuan NKRI.
Bhinneka yang menjadi lambang perbedaan tetapi tetap satu.
Seiring berjalannya waktu, apakah NKRI masih menjadi NKRI seperti pertama kali saya dilahirkan ?
Well, it sad but true kalau bicara soal NKRI.
Miris bangat seiring saya bertambah dewasa, toleransi diantara para umat disini makin ga ada. NKRI itu seolah – olah bukan lagi merupakan harga mati yg musti dijunjung tinggi.
Bahkan banyak kita jumpai kelompok – kelompok mayoritas tega mengunakan segala cara buat merusak NKRI.
So, buat apa ya ?

Saya ambil contoh kecil seperti ini.
Dalam agama Kristen, menyembah patung itu adalah menyembah bahala.
Dalam agama Buddha, patung itu adalah gambaran dewa mereka.
Pernahkah kita membaca berita :
“Kaum kristiani mengatakan bahwa semua orang cina yang beragama buddha adalah penyembah bahala. Mereka adalah kafir !” Hmm ?? Pasti engga pernah ya so far !
Itulah indahnya toleransi antar umat beragama.
Sejak kecil saya diajari satu hal, bahwa Tuhan itu satu.
Agama itu adalah bagaimana cara kita berkomunikasi dengan Tuhan.
Berbeda tetapi pada dasarnya tetap sama.
Kita menaikkan harapan kita yang diiringi dengan doa.
Saya pribadi tidak pernah mempermasalahkan apa latar teman saya, agama mereka dll sebagainya.
Saya bersilahturami kerumah teman saya ketika lebaran, saya natalan dan saya juga merayakan imlek.
Well, indahnya kebersamaan dan toleransi antar sesama umat manusia.
Mari kita yang waras terus pertahankan mana yang baik dan abaikan saja yang buruk.
Jangan ikutan gak waras ya guys.
NKRI, harga mati !