Jika kamu tiba – tiba mendapatkan sesuatu yang nilainya sampai ratusan juta namun beresiko kehilangan nyawa, apa yang akan kamu lakukan ?
Menjualnya atau melepaskannya ?
Kali ini saya akan mengulas salah satu film besungan Netflix yang seharusnya tidak mengecewakan namun setelah saya tonton, rasanya tidak horror dan bahkan unsur supernatural didalamnya bisa dikatakan tidak jelas.
SPOILER ALERT !

Biasanya saya sangat menganggumi karya besungan Netflix, but for this one, rasanya seperti sebuah kegagalan yang diangkut mereka.
Airing pada February 2019 lalu dengan durasi 113 menit, saya rasa film ini lebih pada drama dan ketidakjelasan roh serta kematian yang bisa dikatakan tidak jelas.
Cerita berawal dari pameran seni dan Morf, seorang pengkritik dan penulis terkenal yang setiap reviewnya sanggup merubah pandangan orang. Menghadiri pameran Rhodora dan merupakan mantan dari Ed (until the end of movie, we didn’t know who is Ed and how (s)he look like !) berusaha mendapatkan hati Josephina, mantan istrinya yang bekerja dengan Rhodora.
You’ll find some sex scene between them. And one day, Josephina saw her neighbour dead and sneak into hes apartement. She then find a lot of picture and collect them. The first person look at the picture is Morf. And with hes help, Josephina being Rhodora partner and try to sell all Vetril Dease paint.
When someone try to search teknik yang digunakan dalam melukiskan karya tersebut, mereka menemukan bahwa adanya lapisan merah kental dibalik warnanya. I think that is a blood and the picture is be mad with real skin but sampai akhir cerita, kita tidak akan menemukan bagaimana lukisan itu bisa berdarah dan kenapa bisa menjadi hidup.
And here, satu per satu orang yang mendapatkan keuntungan dari lukisan Dease meninggal secara misterius, terutama pada bagiam Josephina dan Rhodora, doesn’t make any sense in the movie. also the hobocop who appears in Morf savehouse and kill him. Really doesnt make sense when this movie try to kill 3 person in the same time without any sense.
Saya rasa movie ini kebanyakan bercerita sehingga pada bagian akhir, dia membunuh setiap karakter didalamnya secara terburu – buru, menjadikan movie satu ini tergolong kategory yang mengecewakan.
Dondon, who try to sneak out about deases also die in her own exhibition. I didnt know who kill or may they called it a devil ? The soul doesnt show up and doesn’t make any sense. How the picture can be moving and being real ?
Rhodora who dead at the end of movie also make this movie much worse. Without any sense and spirit or soul or killer. She just dead when her tattoo spinning, and piers, draw something on the beach and the credit appears.
This is a time washing movie I ever watch.
Tanpe penjelasan dan tanpa penyebab dan hanya cerita tentang deases yang menghilang lalu munculnya lukisannya ?
Bagaimana Josephina bisa tahu bahwa lukisan yang dia culik adalah milik dease ?
and how the picture bisa berdarah ?
(Anggap aja dhe saya gak paham sama ceritanya ya !)
LOL movie.