Menjadi penulis dan memiliki kemampuan untuk membuat berbagai jenis cerita berdasarkan apa yang dirasakan, tentunya merupakan salah satu anugrah terindah sekaligus petaka jika ada orang yang memanfaatkan hal tersebut.
Ketika kita membuat sebuah tulisan dan hal tersebut dijadikan sebagai alasan atau bahan pembicaraan, what its feel inside writer feeling ?
Saat aku memutuskan untuk sering menuliskan setiap pengalaman dan perasaan, aku mulai membuat firewall diriku sendiri agar aku tidak terluka oleh orang lain. Aku tidak memperdulikan perasaan orang lain ketika menuangkan setiap perasaan dan sudut pandangku didalam cerita yang aku tulis.
Banyak yang bilang jika aku adalah orang yang kesepian, sehingga semua hal aku tuliskan. Tujuannya apa ? Mencari perhatian kah ? atau bagaimana ?
Padahal, menulis adalah salah satu sarana bagaimana aku mengexpresikan setiap perasaan yang tidak sanggup aku curahkan.
Memiliki sikap masabodoh dan hati yang dingin adalah hal yang tepat karena aku mulai terbiasa untuk tidak memperdulikan penilaian orang terhadap hidupku. Daripada sibuk menjelaskan dan mencoba memperbaiki sebuah pertemanan, aku lebih memilih untuk terus memperbaiki diri dan membangun masadepanku yang hancur berantakan.
Ada yang berkata padaku untuk pergi mencari psikolog, mereka berkata bahwa aku adalah orang yang toxic, dan sungguh aku tidak memiliki teman karena hal tersebut. Bagiku, aku tidak membutuhkan teman. Aku membangun diriku kembali, menangis dan meraung, berusaha keras bangkit ketika aku terpuruk lagi dan lagi.
Teman ? Kemana temanku saat itu ?
Aku berubah drastis, aku melindungi diriku semaximalku.
Bisa membeli makanan, bisa tidur dan masih bisa melewati hari demi hari, hal tersebut sudah lebih dari cukup. Masih bisa mendengarkan cerita mamaku, meskipun ada banyak penyesalan dimasalalu, aku percaya kalau diwaktu yang tepat, everything gonna be OK and fine, even much better.
Hidup mengandalkan sedikit pendapatan dari forex sendari menunggu event yang akan datang, dengan harapan segala sesuatunya bisa berjalan lancar dan memberikan hasil yang baik. Meskipun setiap hari, aku diliputi oleh rasa takut akan bagaimana hari esok akan dijalani dan bagaimana hari ini bisa dilalui,
Aku belajar untuk menyerahkan setiap kecemasanku pada Tuhan. Meskipun aku tidak tahu akan bagaimana jadinya, aku yakin dan percaya bahwa segala sesuatu yang terjadi dan aku alami, sudah diketahui dan direncanakan oleh Tuhan. I just need to keep going and try my hard to get through all of it.