Nyari horror randoman, ketemu salah satu film Indo yang sudah lama ini. Pas pertama kali airing, aku ingat sih sempat heboh gitu, cuma karena terlalu sibuk sama kerjaan dan lain sebagainya, aku gak pernah nonton. Ditambah dulu itu film Indo masih dianggap aneh, akhirnya terskip begitu aja.
Film ini airing pada October 17, 2019 lalu dengan durasi 107 menit.
Merupakan karya dari Joko Anwar yang kabarnya sudah tidak diragukan lagi kalau soal horror, sejujurnya pas nonton ini aku berasa agak boring sih. Ditambah ending yang rada aneh, secara keseluruhan agak lain aja gitu.
Cerita awalnya aku suka sih, cuma makin diikutin makin gak logic sampai pada ending yang rada LOL aja gitu.
Tentang 2 orang sahabat yang bekerja sebagai penjaga gerbang tol bernama Dini dan Maya.
Maya menyadari ada seorang pria aneh yang terus melewati gerbang tolnya hingga beberapa kali.
Sampai suatu malam ketika pria tersebut menanyakan hal – hal yang tidak Maya pahami, kejadian ketika pria itu ingin membunuh Maya membuat dia akhirnya berhenti dari pekerjaannya dan memulai bisnis bersama sahabatnya, Dini.
Ketika bisnis mereka tidak berjalan dengan baik, Maya memutuskan untuk mencari asal keluarganya.
Bertemankan sebuah foto dan sedikit informasi dari pria yang meninggal karena ditembak polisi, Maya dan Dini pergi kekampung tersebut dengan tujuan mencari harta peninggalan keluarganya.
Bukannya mendapatkan warisan, kedua orang tersebut malah harus berhadapan dengan kemurkaan warga dimana keluarga Maya dituduh telah membawa kutukan didesa tersebut sehingga semua anak yang lahir disana dalam kondisi tidak memiliki kulit.
Detik terakhir, flash masalalu kelahiran Maya rada menyita perhatian karena tanpa sensor ya.
Gak tahu sih kalau versi bioskop disini, yang jelas nonton dari Bli itu tanpa sensor, yang menurutku biasa aja, cuma suka dilebih – lebihkan sama warga +62.
Terkadang, ada baiknya beberapa hal tidak perlu dicaritahu kebenarannya bukan ?
Buat yang sudah nonton, gimana menurut kalian film ini ?