Beberapa hari belakangan, aku memikirkan begitu banyak hal dalam hidupku. Meskipun tidak terlahir kaya dan keluarga bahagia, selama ini aku berusaha keras menjadi tanggguh dan tidak pernah bergantung pada siapapun.
Aku membangun hidupku sedemikian rupa, dan aku juga menghancurkannya hingga seperti saat ini. Berusaha keras untuk bangkit kembali dan berdoa agar bisa menjalani kehidupan normal dikemudian hari, ada beberapa penyesalan didalam diri.
Bukan tidak bersyukur, disini aku mau berbagi cerita tentang apa yang aku rasakan. Tujuannya apa, agar dimanapun dan siapapun kamu yang membaca, percayalah kalau kamu tidak strunggle sendirian. Ini kisahku, apakah akan sama dengan kamu ?
Sejak kecil bisa dikatakan aku itu tomboy. Aku tidak menyukai pakaian perempuan dan aku tidak pandai make up. Untuk muka, yah berbeda dengan sebagian perempuan lainnya, aku tidak cantik, aku sipit, dan untuk melihat orang saja aku kesusahan. Tidak jarang aku sering dibully ketika aku masih SD.
Sampai menginjak umur 32th, aku tidak pernah merasakan apa itu dicintai.
Walaupun sekarang aku tidak pernah memikirkan soal cinta lagi karena terfokus pada memperbaiki diri, ketika aku event disekolah, ada perasaan sedih yang hadir begitu saja. Mungkin aku sedang melow saat itu.
Aku melihat banyak perempuan diusia sekitarku. Berpenampilan menarik, memiliki anak, dan mereka kelihatan bahagia. Memang semua orang ada masanya, semua orang punya jalur hidupnya. Tapi merasa seperti loser karena tidak bisa seperti perempuan lain, merupakan perkara dan gejolak batin yang sungguh berbeda.
Aku tidak terlahir cacat. Aku hanya memiliki mata yang sipit dengan muka yang tidak menarik. Aku besyukur diberikan kesehatan hingga saat ini, dan juga akal sehat yang sejujurnya salah aku gunakan dan sangat aku sesali hingga saat ini.
Merasa seperti pecundang, begitu tidak ingin melanjutkan kehidupan. Tertekan oleh keadaan, tertekan oleh perasaan, kenapa aku begini, seandainya aku begitu, dan perasaan lainnya.
Sedih bukan ? Yah, memandingkan pencapaian kita dengan orang lain memang tidak akan pernah ada habisnya.
Am I a loser then ?
Perasaan kita adalah senjata terkuat. Apa yang kita pikirkan tidak jarang mempengaruhi hidup kita. Apakah bisa dilalui, atau terpuruk dan akhirnya memutuskan untuk mengakhiri sebuah kehidupan ?
Aku begitu ingin bangkit dari keterpurukan yang ada, ingin sekali lagi berusaha memperbaiki setiap kesalahan dan sangat ingin melakukan hal yang seharusnya dari dulu aku lakukan.
Berharap bisa melewati badai yang ada, sehingga kedepannya aku bisa menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Not a Loser.
Wonderful blog! I found iit whnile brrowsing onn Yahoo News.
Do you hqve aany suggestions on hhow tto gget listed in Yahopo News?
I’ve been tryin for a whil but I never seem tto get there!
Manyy thanks
Heya i’m for tthe firfst time here. I cake acfross thius board and I too fnd It really hepful &
iit helped mme ouut a lot. I’m hoping too present oone thing bak andd help others ljke you aidd me.