Habis ngeliat review dari Jill, akhirnya aku sempat nonton horror Korea satu ini.
Jujur sih, aku banyak ngeskip film ini karena alurnya yang bikin aku super boring dan uda ketebak aja.
Beberapa part juga gak make sense sih sama aku.
Film ini awalnya aja yang menarik, jelang pertengahan film, mereka gak bisa bikin kita tertarik lebih jauh dan malah terkesan membosankan. Skip sampai akhir, aku gak nyesal sih karena alurnya memang sudah ketebak dan kalau mau dibilang serem, itu cuma 10 menit pertama aja nuansa seremnya berasa.
Airing pada February 05, 2020 dengan durasi 98 menit, film ini sedikit lucu sih.
Rekaman awal seorang shaman yang akhirnya malah meninggal ketika melakukan sebuah ritual itu sudah lumayan menarik, sayangnya alur ceritanya bikin kita kecewa.
Menceritakan kehidupan seorang arsitek yang pindah kesebuah rumah didalam pelosokan bersama dengan anak perempuannya yang baru berusia 11th. Kehidupan mereka tidak akrab sama sekali, terutama saat sang istri dari arsitek ini meninggal dalam kecelakaan.
Suasana yang tidak harmonis, ditambah sang arsitek yang sibuk dengan pekerjaannya membuat sang anak merasa kesepian dan tidak diinginkan. Hal ini kemudian memancing sebuah arwah didalam lemari rumah itu. Dimulai dari perubahan perilaku yang sungguh tajam, hingga akhirnya sang anak menghilang begitu saja tanpa jejak.
Sang arsitek berusaha keras mencari sang anak namun tidak berhasil ditemukan. Sampai seorang pemuda misterius datang dan menawarkan bantuan, cerita dibalik lemari akhirnya dikupas secara perlahan.
Ada beberapa momment yang buat film ini jadi gak menarik. Terus jalan ceritanya yang slow, ditambah alurnya yang gak tersusun dengan baik dan gak make sense, film yang dinobatkan sebagai film horror malah membuat boring penontonnya.
SO, TRY TO ENJOY THE FILM GUYS !