Anak Itu Rejeki or Beban ?

0

Anak adalah masa depan bangsa !

Spread the love

Banyak anak banyak rejeki, merupakan sebuah istilah kuno yang selalu kita dengar dari bibir orangtua kita. Dan tidak mengherankan jika kita melihat orangtua kita memiliki banyak saudara.
Well, istilah kuno tersebut masih saja berdiri tegak hingga saat ini bagi sebagian orang.

Ada yang berkata anak adalah anugrah,
Ada yang berkata anak bisa dijadikan lahan uang,
Dan ada juga yang beranggapan bahwa memiliki anak adalah beban.

Sedih jika dilihat ketika orang yang tidak bertanggung jawab malah diberikan anak,
Terkadang mereka membuangnya, terkadang mereka memberikannya kepada orang lain, dan terkadang mereka mengugurkannya sebelum mereka sempat melihat dunia.
Lalu, ketika seseorang yang memiliki kehidupan yang baik, malah tidak diberikan anak meski sudah berusaha semaximal mungkin.

Didalam kehidupan, itu normalnya terasa tidak adil.
But, didalam segi positive, saya melihat bahwa terkadang, mereka yang memiliki kehidupan yang layak, kenapa tidak diberikan anak ?
Mungkin itu adalah cobaan bagi mereka. Hal itu juga termaksud kedalam rencana yang maha kuasa. Mereka terkadang mengadopsi anak yang kita tahu, bahwa adopsi anak itu kebanyakan diambil dari panti asuhan. Yang berarti mereka adalah orang – orang yang kurang beruntung karena lahir didalam keluarga yang tidak bertanggung jawab. Disinilah rantai kehidupan itu berjalan.

Kita semua pastinya memiliki akal sehat dan juga perasaan.
Ketika kita memiliki kehidupan yang baik, tidak jarang kita berusaha membagikan kebaikan tersebut kepada orang sekitar, misalnya mengadakan acara ke panti asuhan, membagikan pamper kepanti jompo, dan bagi mereka yang berkeluarga, terkadang tidak memiliki anak membuat mereka pergi mengadopsi anak – anak yang tidak beruntung.

Well, bagaimana dengan mereka yang tidak bertanggung jawab namun malah diberikan banyak rejeki dan kepercayaan ?
Disinilah sebenarnya sesuatu itu ingin diajarkan kepada kita.
Misalnya saja seperti stories dibawah ini 👇

Ketika saya berjalan sore, gak sengaja bangat saya melihat seorang anak kecil berada disalah satu tangga didepan mall.
Well, diperhatikan baik – baik, ini anak bukan ditinggal disana buat nungguin orangtuanya.

Anak ini malah disuruh berada disana dengan sengaja untuk mencari uang bagi orangtuanya. Mungkin umurnya sekitar 2 sampai 4 tahun.

Well, si anak yang gak tahu apapun itu duduk disana sambil mengambil makanan yang berada disana (dilantai oiii). Bisa dibilang memang dibelikan emaknya (gak mungkin sih) or dia munggutin sisa makanan orang. Kesal gak lihat model beginian ?

Jika kita adalah orang yang belum dikaruniakan anak, pasti udah ngutuk – ngutuk bangat kan sama orangtua anak tersebut.
Jika kita berada disisi orangtuanya ? Kerasnya ekonomi menjadi salah satu alasan kita bertingkah sekejam itu. Lagipula orang lebih bersimpati terhadap anak kecil daripada pengemis dewasa.

Itulah masalah terbesar negara ini,
Ketika mereka hanya sibuk mengurus agama dan rasis dimana saja,
Mereka melupakan bagian terkecil didalam kehidupan, mereka lupa bahwa masa depan bangsa ini terletak pada anak.

Lihat saja negara lain, tidak jarang kita temukan pemerintah yang memberikan uang kepada keluarga yang memiliki anak, cuma mereka tidak mau.
So, daripada terus berdebat perihal masalah agama dan menghancurkan kerukunan, mari kita bersatu padu membangun negara ini menjadi lebih baik.

Basmi mereka yang memperdayakan anak sebagai ladang uang,
Basmi mereka yang berada dijalanan karena merusak lingkungan sosial,
Jika kita tidak memberikan mereka peluang untuk mendapatkan uang (dengan tidak memberikan sedekah kepada anak – anak dipinggir jalan). Mungkin kriminalitas terhadap pemberdayaan anak bisa berkurang.

Jika kita ingin diberkati, well, lebih baik kita berbagi dipanti yang sah dan jelas manfaatnya didapatkan langsung oleh anak yatim piatu tersebut.

Jika kamu bukanlah orang yang beruntung, jangan berhenti berharap dan menyalahkan sekitarmu or Tuhan. tetap berdoa dan percaya bahwa jika waktunya sudah tepat, maka kepadamu akan diberikan segala harapanmu.

Jika kamu diberikan kepercayaan namun tidak mampu menjalankannya, jangan disia – siakan karena anak adalah rejeki. Sesulit apapun kehidupanmu saat ini, jika kamu memiliki ketulusan untuk menjaga dan membesarkan titipan-Nya tersebut, kamu akan diberikan segala kebaikkan dengan cara yang tidak terduga.

So, intinya itu cuma 1.
Boleh jadi baik, tapi jangan sampai kebaikkan kita disalah artikan oleh mereka – mereka yang tidak bertanggungjawab atas segala tindakan mereka.

Spread the love

Leave a Reply

Verified by MonsterInsights