Dari judul diatas, mungkin sebagian paham maksudnya.
Aku mau share sedikit perjalanan hidupku lewat sebuah title sederhana diatas namun bermakna besar dalam hidupku.
Mungkin kalau mau dibilang, usiaku gak tua amat lah. Tapi aku mendapatkan begitu banyak pengalaman dan pembelajaran selama ini. Memang kadang aku sering kesal sama keadaan dan tidak jarang menyalahkan orang lain atas suatu keadaan. Tapi seiring berjalannya waktu, setiap kekesalan yang aku rasakan mulai bisa kulihat dengan mata terbuka.
Bukan berarti aku sipit terus matanya gak kebuka ya,
Maksudnya disini, aku mulai bisa melihat suatu keadaan dari sudut pandang positive.
Sebagai manusia, wajar kalau kadang kita merasa kesal dan kecewa ketika menghadapi suatu permasalahan. Apalagi kalau permasalahan tersebut datang dari orang terdekat kita.
But, kalau kita gak bisa melihat semua hal dari sisi positive, yang ada kita bakalan jadi orang negative. Kita akan menjadi pribadi yang suka menghujat dan menyalahkan orang lain daripada mencari solusi atas suatu permasalahan.

Sejujurnya, kalau berada dirange sekitar usiaku (20+), yang namanya kesal dan pengen balas sesuatu pasti tinggi bangat. Misalnya kalau ada teman yang jahat sama kita, terus ngelukai hati kita. Kata balas dendam or kerennya revenge pasti nyantol didalam hati.
Kalaupun gak terbalaskan, pasti otak kamu bakalan ingat terus hal tersebut. Ibarat gak termaafkan gitu lho. Jadi karena kamu ingat terus, kamu bakalan malas mau ngomong sama dia. Apalagi ketemu. Ihh rasanya mau jauh – jauh aja gitu lho daripada musti berurusan lagi sama mereka yang sakitin hati kamu !
ITU NAMANYA GAK DEWASA !
Biarin aja lah gak dewasa, yang penting aku balas !
Yah whatever lah ya kan, hati kan kamu yang punya bukan aku or orang lain.
Itu bukan inti dari article ini, intinya aku mau share stories singkat yang kurangkum setelah sekian lama aku mengenal sosok ini.

Aku mengenal sosok ini mungkin sudah hampir 8 tahun lamanya. Hitung jelang akhir 2013 lalu ya sampai sekarang. Sebut aja namanya Umi biar gak binggung nanti. xD
Umi ini dibilang tua engga, dibilang engga juga engga. LOL
Jadi Umi ini berada dirange umur kisaran 50+ gitu lah, tapi kalau lagi ketawa or happy, Umi terlihat muda bangat. Jiwanya muda, gayanya pun anak muda.
Tapi kalau lagi kesal or banyak masalah, wuih, gak usah ditanya, si Umi langsung terlihat tuanya. Bahkan buat cat ubannya pun sudah dilupakan.
Awal perkenalan, aku sering bangat ngerasa bahwa Umi ini sosok yang menyebalkan. Pokoknya apa yang dia minta musti diikutin. Jadi akhirnya aku kerja dibawah dia (Umi boss aku sih) gak nyaman bangat. Sering juga aku sama Umi ini kelahi dengan suara penuh jejeritan. Tapi si Umi selalu membalas jejeritan aku dengan lembut. Yah, kalau kumat juga dia jejeritan alias nada suaranya tinggi. Hehe
TIME GOES SO FASTLY
Waktu berjalan sungguh cepat.
Tidak berasa udah selama ini aja aku mengenal sosok Umi.
Jadi seiring berjalan waktu, aku banyak mendengar cerita dan melihat berbagai hal.
Umi ini sebenarnya sosok yang baik.
Tapi karena ‘keadaan‘ dan ‘keterpaksaan‘, serta Umi yang tidak mampu melakukan perlawanan. Akhirnya membuat Umi menjadi sosok yang menyebalkan untuk beberapa orang.
Dilihat – lihat sebenarnya Umi ini kasihan lho,
Mengabdi sekian tahun (katanya dari gadis), hingga masa senja, Umi ini tidak mampu melakukan perlawanan yang berarti ketika kena marah atau disalahi karena memang Umi ini kecil didepan mata mereka.
Ada 2 jenis orang sebenarnya.
Pertama, jenis yang sangat menghargai setiap pengorbanan dan pengabdian orang.
Kedua, jenis yang menganggap pengabdian orang itu adalah sebuah kebutuhan.
Kalau kamu ketemu tipe pertama, jangan pernah lelah mengabdi.
Kalau ketemu tipe kedua, yah kisah kamu akan seperti kisah Umi ini.
Dan kebetulan si Umi ini karena suatu keadaan, harus melewatinya dengan senyuman meski hatinya terluka.
JALANI DENGAN SEMANGAT !
Itu adalah perkataan yang selalu keluar dari bibir Umi setiap saat ada keluhan yang keluar dari bibir aku.
Aku tuh heran sebenarnya lihat ketabahan hati Umi.
Aku juga iri kok bisa begini bangat ya daya tahannya. Kalau aku sih mungkin sudah kabur dari posisi Umi as soon aku menemukan something new.
WHY STAY ?
Memang mudah bagi kita untuk berkata “Kok masih tahan sih dibegituin ??”
Karena kita ini adalah orang yang selalu melihat sisi buruk segala sesuatu.
Pernah gak kepikiran kalau Umi gak stay, di umur yang mulai mau masuk pensiun, si Umi itu bagaimana jadinya ?
Ada kalanya seseorang stay itu bukan karena mereka strong.
Kebanyakan orang yang aku temui itu memilih untuk stay pada suatu keadaan karena mereka GAK PUNYA PILIHAN dan BUTUH !
Disini aku salut sama si Umi.
Dia sadar bahwa dia BUTUH dan GAK PUNYA PILIHAN.
Tapi dia bisa mengubah semua itu menjadi hal positive.
Kemampuan itu jugalah yang menjadikan Umi seperti hari ini.
BERJIWA BESAR MESKI DIANGGAP KECIL.
Umi ini kalau ditanya soal ‘loyalitas’,
Rasanya aku ciut bangat kalau dibandingkan sama dia.
Aku biasanya on time bangat tapi si Umi bisa bertahan sampai benar – benar itu mata berair karena kelelahan didepan komputer.
Terlepas dari semua perlakuan orang terhadap Umi, dia itu bisa dikatakan pribadi yang tabah bangat. Aku salut bangat sama si Umi. Apalagi ketika Umi mengalami kejadian yang menyakitkan belakang ini. Salah satunya adalah ditusuk rekan kerjanya.
Kalau aku berada di posisi si Umi, mungkin aku udah balas itu yang jahat bangat. Setelah itu, aku mundur dhe. Or aku gak bakalan mau lagi ketemu sama si iblis itu.
UMI STILL KIND AND TALK
Ini nih yang bikin aku terkejut.
Jadi setelah kejadian itu aku ketempat Umi, terus aku tengok lah yang jahat itu. Eh, dibanding menghindari or memusuhi sijahat (jelas aku bakalan gitu), si Umi ini tetap berlapang dada dan ngomong sama si iblis.
JIWANYA BESAR DAN GAK PENDENDAM.
Ini nih pelajaran yang bisa aku petik dari sosok si Umi.
Aku bikin article ini juga bukan buat muji si Umi ini, tapi serius dhe, kalau kalian kaum karyawan. Mengenal sosok Umi ini kalian bakalan beruntung bangat.
Terlepas dari kekesalan yang ada (namanya masih muda), kalian pasti bisa belajar banyak hal dari ketangguhan si Umi ini.
Kalau mau kuceritakan semua, mungkin bisa jadi beberapa bagian stories lah.
APAPUN MASALAHMU, BUANG SIKAP NEGATIVE DAN TERUS BERKARYA TANPA MENYINGKIRKAN ORANG LAIN !
Itu kunci kesuksesan yang bisa kupetik dari si Umi.
Kalau kamu berada dalam posisi masih ‘butuh’, yah kamu harus belajar dari si Umi.
Kecuali orangtua kamu punya saham berlimpah ya.
TETAP BERJIWA BESAR MESKI DIANGGAP KECIL,
TETAP PEDULI MESKI TIDAK DIHARGAI,
TETAP BERKARYA MESKI DISAKITI,
TETAP TERSENYUM MESKI LELAH MENJALANI.
KARENA PEMENANG SEJATI BUKAN DICIPTAKAN,
PEMENANG SEJATI ADALAH MEREKA YANG TAHU ARTINYA BERTAHAN.
BERTAHAN KETIKA DISAKITI,
BERTAHAN KETIKA TIDAK DIHARGAI,
BERTAHAN KETIKA SEMUA ORANG MEMBENCI.
Tidak perlu membuat orang lain menilai kualitas diri kita.
Apapun yang kita jalani dengan ke ikhlasan hati,
Diakhir nanti selalu ada Tuhan yang memberkati.
Tidak perlu hidup untuk saling mencaci maki,
Karena caci maki akan terbawa sampai mati.
Cukup berjiwa besar dan bersikap rendah diri,
Karena kebaikkanmu akan dikenang hingga kamu mati.
Tidak perlu cemas orang menilai kamu bodoh,
Tidak perlu gelisah ketika orang bilang kamu jahat.
Karena bangunan kuat bukanlah bangunan yang mewah,
Melainkan bangunan kecil yang berbobot.
Luar biasa Tetap selalu positip dan semangat ,karena disitu akan muncul energi positip.
Be the best Dewi .
Semoga karyanya dapat menginpirasi buat yg lain lain.